TANAH LONGSOR INTAI TIGA DESA DI BONE PANTAI
Gorontalopost.id – BONE PANTAI- Pasca kejadian longsoran tanah yang terjadi di gunug Mereki Desa Pelita Hijau Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo dua pekan lalu. Kini masyarakat di tiga desa yakni Desa peliuta Hijau, Bilungala dan Bilungala Timur dibuat resah. Pasalnya, saat ini pergerakan tanah longsor masih terus terjadi dan menumpuk dibawah kaki gunung Mereki.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango Achril Babyonggo saat dihubungi Gorontalo Post mengatakan, pihaknya telah turun ke lokasi longsoran setelah mendapat informasi dari masyarakat serta video yang beredar di media sosial perihal adanya gerakan tanah yang mengandung Lumpur dan telah membuat air sungai menjadi keruh. Setelah menerima laporan pada Kamis (051/2023) sekitar Pukul 09.00 wita, pihaknya langsung menuju lokasi berkoordinasi dengan camat Bone Pantai, Kepala Desa Pelita Hijau, Polsek serta Koramil Bonepantai.
Saat berada di lokasi pihaknya menemukan adannya penumpukan material longsoran tanah bercampur air di antara sela-sela pegunungan mereki. Selain tanah longsor, juga terdapat kayu dan ranting pohon yang sudah berbaur menjadi satu. Tanah tersebut terus bergerak kebawah secara perlahan. “Menurut warga setempat bahwa sudah lebih dari dua pekan tidak pernah ada hujan lebat di Desa Pelita Hijau. Justru air sungai yang biasanya jernih sampai dengan sekarang ini keruh,”kata Achril.
Mantan camat Suwawa ini menungkapkan, pemerintah Desa Pelita Hijau bersama warga telah menelusuri penyebab air sungai Aladi menjadi keruh, ternyata didapati di lokasi gunung Mereki Desa Pelita Hijau terdapat gerakan tanah bercampur lumpur. Bahkan, lumpur tersebut ungkap Achril telah membentuk kubangan tanah yang diatasnya kering tapi di dalamnya berlumpur yang sewaktu-waktu dapat meluncur turun menutupi aliran sungai Aladi di desa Pelita Hijau. “Diperkirakan lumpur tersebut kurang lebih dua hektare. Kami bersama pemerintah kecamatan sudah melakukan beberapa upaya antisipasi adannya longsoran parah seperti yang terjadi di Desa Mamungaa Cs.
Salah satunya bermohon bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa menurunkan TIM dari Geologi dan Linkungan Hidup agar dapat meneliti dan mencari tahu penyebab kejadian tersebut sekaligus memberikan bantuan dalam mengatasi lumpur yang keluar dari gunung Mereki. Semoga upaya ini berhasil dan masyarakat bisa selamat,”tandas Achril.
Terpisah Camat Bone Pantai Lily Pratiwi Abas mengatakan, pihaknya telah menghimbau masyarakat agar selalu waspada jika sewaktu-waktu terjadi longsoran. “Kami berharap dan berdoa kejadian yang menimpa warga Mamungaa tidak menimpa warga di tiga Desa yakni Pelita Jaya, Bilungala dan Bilungala Timur yang berpotensi kena dampak dari longsoran ini. Untuk itu kami terus berkoordinasi dengan Pemda melalui BPBD untuk segera mencarikan solusi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,”tutup mantan Camat Bulawa ini.
Sumber : https://gorontalopost.id/2023/01/09/tanah-longsor-intai-tiga-desa-di-bone-pantai/